Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 17 November 2013

Short Wave Diathermy pengertian dan penjelasan



Short Wave Diathermy (SWD)

Short Wave Diathermy (SWD) adalah Suatu alat terapi yang menggunakan pemanasan yang pada jaringan dengan merubah energi elektromagnet menjadi energi panas. Short Wave Diathermy biasa disebut dengan Diathermy gelombang pendek. Berfungsi untuk memanaskan jaringan dan pembuluh darah dengan gelombang pendek, sehingga peredaran darah menjadi lancar.

Prinsip Kerja SWD
            Gelombang radio dilemahkan saat melewati jaringan, tetapi sesungguhnya dapat menembus jaringan sampai dalam tergantung dari jaringan yang dilewati, frekuensi dan karakteristik dari aplikator. Aplikator induktif meningkatkan pusaran medan magnet di jaringan, dan sebagai pengatur dan penghasil temperature tinggi di jaringan yang kaya akan cairan, menginduksi dengan tinggi jaringan seperti otot. Kapasitator melengkapi aplikator yang meningkatkan panas dari medan listrik. Temperatur maksimal cenderung muncul pada jaringan yang kurang kandungan cairan seperti lemak, dan dapat memungkinkan untuk membakarnya. SWD dapat meningkatkan suhu lemak subkutan sampai 15oC dan pada kedalaman kedalaman 4-5 cm dengan panas 4oC- 6oC. Mesin SWD dapat menghasilkan pulsa sama baiknya dengan Continous Wave output. CW SWD digunakan apabila tujuan dari terapi adalah untuk memanaskan.
Mesin SWD pada dasarnya adalah sebuah radio transmitter yang dioperasikan seperti radio transmiter lainya. Pasien diletakan mesin dan dilindungi dari luka dengan mengoperasikan sirkuit dengan rangsangan

maksimum, seperti mesin automatis pada mesin SWD yang modern. Sekali rangkaian maksimal dikerjakan, pergerakan mesin dapat mengurangi panas.
Ada beberapa jenis aplikator inductive. Drum aplikator terdapat pada container yang kaku, yang mana beberapa diantaranya terhubung dengan penggantung untuk dilalui mengelilingi region seperti bahu. Pada aplikator umumnya sudah tersedia, keset kaki semi fleksibel mengandung coil yang terhubung dengan sebuah mesin swd. Pad dapat berdimensi 0.5x0.75 m dan sering digunakan pada low back pain. Kabel aplikator mengandung kabel yang terbungkus karet yang digunakan dengan mengelilingi sekitar ekstremitas dan mengelilingi seluruh tubuh. Untuk keamanan dari kabel dapat diganti dengan drums dan pads.
Pada kebanyakan pengaturan kapasitas, pasien diletakan diantara dua elektroda. Aplikator rectal dan vagina digunakan sebagai probe untuk pemanasan pelvis. Probe diletakan dengan hati-hati, vaginal probe diletakan dibelakang servix pada fornix posterior dan eksternal pad digunakan untuk melengkapi sirkuit. Probe yang di tahan oleh pasien dan sekarang jarang digunakan meskipun dulu digunakan untuk penyakit pelvic inflamatori disease, cronic prostatitis, dan mialgia dinding pelvis.

Efek Panas Penggunaan Diathermi
Kemampuan dari sebuah alat diatermi untuk menghasilkan panas di jaringan tergantung dari besarnya energi yang dihasilkan dari panas. Untuk alat SWD yang berkerja kontinyu energy panas yang dihasilkan berkisar anatara 55-500 W. Energi yang dihasilkan dari diatermi sangat adekuat, karena kebanyakan SWD digunakan untuk meningkatkan suhu dijaringan dengan terapi range yang ekfektif berkisar antara 40oC -44oC, energy yang deperlukan berkisar antara 80-120 W. Meskipun range dari puncak arus energy yang dihasilkan dari alat short wave diatermi berkisar antara 100-1000W, potensi dari menghasilkan efek panas pada alat ini tergantung dari energy utama yang disalurkan ke jaringan dengan secara berturut-turut. Seperti telah disebutkan diawal, energy utama tertinggi yang dapat disalurkan pada pulsasi SWD (80W) lebih rendah dibandingkan dengan energy yang dihasilkan dari pemakaian kontinyu SWD secara berkelanjutan untuk pengobatan.
Efek dari pemanasan SWD terhadap arus darah kulit pada manusia telah dipelajari di Millard, yang menunjukan pembuangan dari sodium radioaktif meningkat sekitar 150 % setelah pemaparan, yang dihasilkan dari rata-rata peningkatan suhu sekitar 5.3oC. Pada penelitian yang sama rasio muscle –clearence meningkat sebesar 36%, dengan peningkatan suhu otot sekitar 5.2oC. Pada penggunaan 2450 Mhz microwave diatermi menghasilkan peningkatan aliran darah otot vastus lateralis sebesar 400%. Ini semua akan muncul setelah pemaparan selama 8 menit dengan energi yang dihasilkan disesuaikan pada tingkat kenyamanan pasien.
Efek dari penggunaan SWD pada sirkulasi lutut meningkat sebesar 100 %, sesuai penelitian Harris mengenai clearance radio-sodium dari sendi lutut. Sama seperti penggunaan SWD untuk pengobatan kronik rheumatoid di lutut menunjukan peningkatan sirkulasi sekitar 60%, yang mana pada kebanyakan pengobatan akut rheumatoid lutut didapatkan penurunan dari sirkulasi. Penurunan ini di bandingkan dengan penurunan sirkulasi pada pengobatan dengan hidrokortison. Haris mengatakan SWD dapat digunakan secara rasional pada pemanasan ringan terapi di rematoid arthritis dengan inflamasi akut dari sendi.
Pada umumnya, energy dari medan elektromagnetik alat wave diatermi diikuti oleh penigkatan panas pada organ dalam dibandingkan dengan penggunaan pada alat pemanasan yang superficial. Logikanya pada pemilihan SWD atau MWD akan tepat ketika keinginan hasil pengobatan untuk menigkatkan kelenturan jaringan kolagen yang dalam, penurunan kekakuan sendi, menghilangkan nyeri yang dalam dan kekakuan otot, peningkatan aliran darah dan diikuti dengan resulusi inflamasi.
Efek terapi dari diatermi dapat digunakan untuk pengobatan organ dalam maupun luar.
Nyeri: Penghilang nyeri menggunakan ShortWave diatermi berguna pada pengobatan traumatic dan kondisi rematik yang mempengaruhi bagian permukaan dari otot, ligament dan sendi kecil bagian permukaan. Penghilang nyeri juga dipengaruhi oleh hilangnya kekakuan otot.
Keram Otot: Dapat di kurangi secara langsung menggunakan SWD atau dapat berkurang karena hilangnya nyeri.
Penyembuhan Luka: Untuk memicu penyembuhan luka dari luka terbuka, dan meningkatkan dari sirkulasi pembuluh darah kulit. Apabila ateriol ataupun capiler tidak dapat meningkat secara signifikan maka pemanasan dapat diberikan pada bagian proximal luka yang masih baik aliran darahnya.
Infeksi : Pengobatan SWD dapat digunakan untuk membantu mempercepat penyembuhan akibat infeksi dengan meningkatkan aliran darah pada daerah yang terkena infeksi. Ini akan meningkatkan sel darah putih dan antibody untuk melawan organism infeksi
Fibrosis :Pemanasan telah terbukti dapat memperbaiki kelenturan jaringan yang mengalami fibrosis, seperti pada tendon, kapsul sendi.
Efek Samping Penggunaan SWD
Beberapa pasien mungkin mengalami luka bakar dangkal. Karena terapi melibatkan panas, maka penggunaannya perlu hati-hati untuk menghindari luka bakar, khususnya pada pasien yang cedera dan telah terjadi penurunan sensitivitas terhadap panas. Selain itu, diatermi dapat mempengaruhi fungsi alat pacu jantung dan pasien wanita yang menerima perawatan di punggung bawah atau daerah panggul dapat mengalami peningkatan aliran menstruasi.

Hubungan SWD dengan TI
1.        Dalam teknologi informasi terdapat komponen-komponen penyusun yang mebentuk suatu system yaitu berupa INPUT, PROSES, dan OUTPUT
      2. Demikian pula pada Short Wave Diathermy dimana terdapat ketiga komponen tersebut, yaitu:
            a. INPUT berupa energi listrik yang   dialirkan  dari power supply menuju   oscilator.
b. PROSES berupa listrik yang dialirkan ke        oscilator yang kemudian diubah menjadi       frekuensi gelombang.
             c. OUTPUT berupa gelombang panas yang   dikleuarkan melalui elektroda dan      rangkaian output lainnya.
Selain itu juga terdapat penerapan ilmu T.I lainnya seperti misalnya komponen TIMER pada SWD dimana komponen ini memberikan informasi berupa waktu yang diperlukan untuk penyinaran.



  Protap Pengoperasian Short Wave Diathermy
1.      Tempatkan alat pada ruang tindakan.
2.      Lepaskan penutup debu
3.      Siapkan aksesoris (electrode)
4.      Hubbungkan alat dengan terminal pembumian
5.      Hubungkan alat dengan catu daya
6.      Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON.
7.      Lakukkan pemanasan secukupnya
8.      Atur tombol sesuai kebutuhan pelayanan
9.      Lakukan test fungsi tombol emergenci stop
10.  Jelaskan fungsi dan cara penggunaan tombol emergenci stop           pada pasien.
11.  Perhatikan protap pelayanan
12.  Beritahukan kepada pasien, mengenai tindakan yang akan di          lakukan
13.  Tentukan electrode yang akan di gunakan dan pasang pada alat.
14.  Atur intensitas energi sesuai yang di perlukan  
15.  Tempatkan electrode pada obyek
16.  Atur waktu penyinaran
17.  Lakukan penyinaran. Perhatikan kondisi pasien
18. Setelah terapi selesai, kembalikan tombol      intensitas         energy keposisi minimum/nol.
19. Matikan alat dengan menekan atau memutar            tombol             ON/OFF ke posisi   OFF
                        20. Lepaskan hubungan alat dengan catu daya
                        21. Lepaskan kebel pembumian
                   22. Lepaskan electrode dan bersihkan
                   23. Bersihkan alat. Pastikan alat short wave diathermy dalam keadaan baik dan siap   di fungsikan pada pemakaian            berikutnya.
                        24. Simpan alat dan aksesoris ke tempat semula dan             Pasang             penutup debu
                        25. Catat beban kerja alat - dalam jumlah pasien

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About